Bedah Surat Cinta Tiga Masa
Oleh:
Fikahati Rachmawati
Siapa
yang tak pernah jatuh cinta? Setiap orang pasti pernah merasakan cinta. Namun
apa sebenarnya cinta itu? Banyak sekali definisi tentang cinta, dalam memaknai
cinta setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Seperti kata Kahlil
Gibran, Cinta yang sebenarnya adalah
ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya, ketika dia tidak
memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia. Berbeda lagi arti
cinta ala Bu Esthi, seorang guru Matematika SMA Negeri 2 Pare. Kebetulan saat
itu saya sempat membaca “status” beliau melalui salah satu situs jejaring
sosial dan beliau memaknai cinta sebagai berikut Cinta indah lahir dari hati yang tulus, penuh kesucian dan kesetiaan
tapi akan jauh lebih indah jika diiringi ketaatan pada Allah Sang Pemilik
Keindahan. Cinta, sesuatu yang tidak mempunyai kontrol atas perasaan.
Laksana berlayar di suatu kapal yang tak berkemudi yang akan pecah
berkeping-keping ketika terbentur baru karang yang pertama. Cinta dapat meluluh
lantakkan hati siapa saja, tanpa pandang gelar, tanpa pandang jabatan, dan
tanpa pandang usia.
Kata
orang bijak, cinta dapat merubah kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang
mulai berubah saat hatinya dicuri karena merasa hidupnya lebih berarti.
Seseorang yang merasa hatinya dicuri maka ia akan mengejar seseorang yang
dianggap mencuri hatinya dan akan memberinya sanksi. Sanksi itulah sebagai
bentuk pengungkapan rasa cinta. Namun untuk mengungkapkan rasa cinta tidak
semudah membalik telapak tangan. Bahkan menurut penelitian dengan pemberian
tugas membuat surat cinta oleh guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Pare terhadap
308 siswa kelas 12 SMA Negeri 2 Pare hanya 1-2 orang siswa yang dapat membuat
surat cinta dengan baik. Konon, laki-laki lebih lancar membuat surat cinta
dibanding perempuan. Contohnya Bagas, siswa kelas 12 IPS 3 ini
berhasil membuat hampir 3 lembar surat cinta yang berhasil memukau dan
menggetarkan hati siapa saja yang membaca surat buatannya itu. Ada pula siswa
yang membuat surat cinta berisi “kata-kata gombal” yang cukup kreatif pula,
lagi-lagi surat cinta dibuat oleh laki-laki. Bagaimana dengan surat cinta ala
kaum hawa?
Terlepas
dari sisi kekreatifan dan kecerdasan lingual seseorang, laki-laki lebih mudah
untuk menulis surat cinta dibanding perempuan. Mengapa demikian? Laki-laki
mudah untuk mengungkapkan rasa cinta karena keberanian dan daya juangnya yang
tinggi untuk mendapatkan sang pujaan hati. Sebagian laki-laki bahkan sudah
pernah mempraktikkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan
cenderung bimbang dalam merangkai kata-kata cinta karena tidak terbiasa atau
malah belum pernah sama sekali membuat surat cinta. Hasilnya saat diberi tugas
membuat surat cinta, banyak siswi yang mengeluh karena membuat surat cinta
bagai pepatah angan lalu paham bertumbuk, diduga gampang tapi sukar
dilaksanakan. Perempuan lebih banyak mendapat surat cinta daripada membuat dan
mengirim surat cinta. Kebiasaan dan adab yang membelenggu inilah yang
menghambat munculnya kreatifitas sehingga perempuan sulit membuat surat cinta.
Kesannya, perempuan yang terbiasa “dirayu” bukan “merayu”. Namun ada pula
perempuan yang berani mengungkapkan rasa yang bergejolak dalam hatinya, baik
secara langsung maupun melalui surat namun kebanyakan mereka tidak mengharap
balasan. Hanya sekedar memberi tau sang pujaan hati bahwa dia sedang jatuh
cinta, dilanda rasa rindu atau sedang cemburu.
Media
untuk mengungkapkan rasa cinta sangat beragam, misalnya: ponsel, internet, dan
surat cinta. Laki-laki cenderung memilih cara cepat agar rasa cintanya dapat
segera tersampaikan pada si pencuri hatinya. Biasanya mereka mengungkapkan
secara langsung dengan membawa setangkai mawar merah. Bahkan cara yang konyol
pula nekat ditempuh melalui situs jejaring sosial, misalnya ”nembak” seseorang
dengan menuliskan kata-kata romantis di website
milik si pencuri hatinya sehingga dapat diketahui oleh banyak orang di dunia
maya. Beda halnya dengan perempuan, kedua cara yang diuraikan diatas tidak
pernah dilakukan oleh perempuan. Mereka malu untuk mengungkapkan rasa cinta.
Bahkan sebagian orang berpendapat bahwa perempuan yang mengungkapkan rasa cinta
kepada laki-laki dianggap tidak sopan. Lalu bagaimana cara meningkatkan
kreatifitas perempuan dalam menulis surat cinta tanpa harus dibayang-bayangi
ketakutan?
Teknik
penulisan surat cinta ini dapat kita pelajari dengan membaca contoh karya
pujangga sastra Indonesia. Memang tak dapat dipungkiri, teknik penulisan surat
cinta pada jaman sekarang berbeda dengan surat cinta dengan yang ditulis pada
jaman dahulu. Jaman dahulu teknologi belum berkembang jadi surat cinta sangat
efektif untuk mengungkapkan rasa cinta yang terpendam. Isi dari surat cinta
tersebut dapat berupa berbait-bait puisi romantis, penuh kata-kata bombastis
dan eksotis. Berikut ini adalah contoh surat cinta berbentuk puisi yang telah
berhasil saya tulis.
Untuk: Aa’ yang selalu ku rindu
Kasih
Akankah
kau tau
Akankah
kau dengar
Jeritan
hati ini selalu memanggil namamu
Kala ku pandang matahari terbenam
Aku selalu
teringat saat jemariku kau genggam
Kau ucap janji
kita akan terus bersama
Walau terpisah
ruang menggapai cita-cita
Kesetiaan
ini bak alunan musik instrumental
Yang
selalu mengalun merdu
Mengalun
syahdu saat ku rindu
Kapankah
kita kembali bertemu
Senja
memerah menyimpan kisah kau dan aku
Tak
akan ku lupa sampai akhir waktu
Tatkala
kau membaca puisi ini ku ingin kau tau
Disini aku sangat merindukanmu
Dari: Adik yang
sedang merindukanmu
Mari kita menganalisis puisi karya
saya. Pada bait pertama baris kedua dan ketiga, saya menggunakan majas repetisi
pada baris yang berbunyi Akankah kau tau,
akankah kau dengar. Puisi yang saya tulis tersebut berisi tentang harapan
agar kesetiaan cinta tetap terjaga, seperti pada baris berbunyi Kesetiaan ini bak alunan musik instrumental
yang selalu mengalun merdu. Kesetiaan yang sangat indah bila terus terjaga
walau sedang berpisah jarak dan ruang untuk menggapai cita-cita. Pada bait
terakhir baris ketiga dan keempat, saya berusaha mengekspresikan rasa rindu
saya dengan Tatkala kau membaca puisi ini
ku ingin kau tau disini aku sangat merindukanmu. Semua dikemas dalam bahasa
sederhana, sedikit sentuhan majas personifikasi, dibubuhi majas repetisi dan
kata-kata yang mengalir dengan polosnya. Seperti kata pepatah, Lain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain
ikannya. Lain masa, lain surat cintanya. Sangat berbeda bila surat cinta
saya dibandingkan dengan puisi yang ditulis oleh Gunawan Muhammad, berikut ini puisi
berjudul Surat Cinta karya Gunawan Muhammad.
Surat Cinta
Karya:
Gunawan Muhammad
Bukankah surat
cinta ini ditulis
Ditulis
kepada siapa
Seperti
hujan yang jatuh rimis
Menyentuh
arah siapa saja
Bukankah
surat cinta ini berkisah
Berkisah
melintas lembar bumi yang fana
Seperti
misalnya gurun yang lelah
Dilepas embun
cahaya
Menurut
Gunawan Muhammad “surat cinta” merupakan surat yang ditulis oleh seseorang dan
ditujukan kepada siapa saja yang telah mencuri hatinya. Pernyataan itu terbukti
dari larik pertama dan kedua bait pertama, Bukankah
surat cinta ini ditulis Ditulis kearah siapa saja. Perasaan seseorang yang
tercuri hatinya selalu resah, gelisah, galau, “cekit-cekit” yang diibaratkan
oleh Gunawan Muhammad Seperti hujan yang jatuh rimis. Rasa itu dapat terjadi
pada siapa saja, menyentuh arah siapa
saja yang tercuri hatinya.
Pada
bait kedua, Gunawan menuturkan bahwa surat cinta itu mengisahkan kisah cinta
dua anak manusia ketika hidup di dunia. Menurut Raja Ali Haji, kita hidup
melewati 4 alam. Rasa cinta dan kasih sayang antar sesama manusia hanya terjadi
di alam dunia yang fana ini. Setelah melewati alam fana ini, tidak ada kisah
cinta lagi. Padahal seperti yang diketahui dalam baris satu dan dua bait kedua,
Bukankah surat cinta ini berkisah
Berkisah melintas lembar bumi yang fana. Padahal seseorang yang sedang
tercuri hatinya merasakan kehampaan seperti orang yang berada di gurun, merana
dan tersiksa, Gunawan mengibaratkan, Seperti
misalnya gurun yang lelah.
Bahasa
“surat cinta” Gunawan Muhammad begitu halus tersembunyi dan terselubung.
Sehingga kita tidak bisa melihat untuk siapa saja surat cinta itu ditulis.
Sebab Gunawan hanya memaknai “surat cinta” saja. Sungguh berbeda dengan “surat
cinta” W.S Rendra, simaklah “surat cinta” W.S Rendra berikut.
Surat Cinta
Karya:
W.S Rendra
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah
Wahai dik Narti
Aku cinta padamu!
Kutulis surat ini
Kala langit menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai dik Narti
Ku pinang kau menjadi istriku
Seperti dijelaskan
diatas “surat cinta” Rendra mengandung banyak lambang/simbol. Penciptaan
lambang ini merupakan kekhususan sekaligus kelebihan Rendra dalam menulis
puisi. Puisi cinta diatas merupakan ungkapan rasa cinta Rendra ketika sedang
kasmaran terhadap Sunarti Suwandi yang dipanggilnya ‘dik Narti’, putri seorang
tokoh negara dan pengasuh acara musik di RRI Yogjakarta. Cinta Rendra terhadap
seorang penyanyi seriosa terkenal ini tidaklah berjalan mulus tetapi terhalang
oleh restu orang tua. Hal itu disimbolkan Kutulis
surat ini Kala hujan gerimis. Namun cinta keduanya amat kuat, Bagai bunyi tambur mainan. Juga cinta
mereka bergema terus, dapat kita cermati dari baris Anak-anak peri dunia yang gaib. Kekuatan cinta itu yang menyebabkan
Rendra berani menyatakan Wahai dik Narti,
Ku pinang kau menjadi istriku.
Jika kita cermati tiga
surat cinta diatas memiliki perbedaan. Surat cinta yang pertama yang ditulis
oleh saya sendiri berisi tentang harapan agar kesetiaan tetap terjalin
sekaligus mengungkapkan kerinduan terhadap seorang kekasih. Puisi “surat cinta”
yang ditulis oleh Gunawan Muhammad berisi tentang makna surat cinta tanpa
diketahui untuk siapa surat cinta tersebut. Puisi ketiga adalah puisi “surat
cinta” yang ditulis oleh W.S Rendra tidak hanya berisi ungkapan cinta terhadap
seseorang namun bertujuan lebih dari itu yaitu W.S Rendra mencoba
mengekspresikan keinginannya untuk meminang sang pujaan hati, yaitu Sunarti
Suwandi.
Semoga setelah
membandingkan ketiga puisi cinta yang ditulis dalam tiga masa yang berbeda
diatas, kita dapat memperkaya diri dan terinspirasi untuk mengungkapkan rasa
cinta kepada sang pujaan hati. Masih ragukah Anda untuk menulis surat cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar